Welcome To My Blog!

Rafi Widyatmoko
Follow Me
Televisi adalah salah satu media hiburan dan informasi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat kita. Kemampuan audiovisual telah membuat televisi unggul dibanding dengan media informasi lainnya. Namun kita perlu khawatir berkenaan dengan dampak negatif televisi. Melalui acara-acara yang miskin akan unsur edukatif, nilai-nilai buruk yang jauh dari standar moralitas dapat tertanam pada diri para pemirsa.

Berkaitan dengan hal tersebut anak-anak merupakan kelompok paling rentan terkena pengaruh hal-hal buruk yang ditonjolkan melalui tayangan-tayangan televisi.

Para industrialis media televisi rupanya meyakini bahwa sebagian besar penonton televisi di Indonesia adalah insan yang haus akan berita dan sekaligus hiburan. Maka lahirlah sebuah genre jurnalisme televisi yang bertitel jurnalisme infotainment. Gaya pemberitaan ini merupakan paduan antara informasi dan hiburan yang terbukti ampuh untuk merebut hati para pemirsanya.

Infotainment merupakan paduan dua kata, yaitu informasi dan entertainment . Asumsi di balik kata ini adalah apa yang ditawarkan ke publik tidak sekadar informasi, tapi sedapat mungkin bisa menghibur. Bahkan aspek hiburan sering dikedepankan daripada tujuan dari informasi itu sendiri. Apa yang dikedepankan dari infotainment adalah sisi sensasional sebuah tayangan bukan kedalaman informasi, edukasi, dan kepentingan publik.

Infotainment kini telah berkembang menjadi semacam obat pelipur lara bagi pemirsa ditengah-tengah sebagian acara televisi yang mencekam bak horror karena dipenuhi tayangan berbau setan dan sepak terjang pelaku kriminal yang memiriskan hati, sorak tangis anak muda dan pendukungnya yang bernafsu menjadi bintang, berita bencana yang terjadi di mana-mana dan tingkah polah partai, politisi dan pemerintah yang bikin dahi berkenyit.



Menganalisa artikel dengan manusia dengan harapan.

Pengertian HarapanSetiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Contoh Harapan :Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A. Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
  1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
  2. Harapan untuk memperoleh keamanan
  3. Hak untuk mencintai dan dicintai
  4. Harapan diterima lingkungan
  5. Harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain.
TASIKMALAYA, (KAPOL).- Nama Vudu Abdul Rohman sudah tak asing lagi di mata penggerak literasi Kota Tasikmalaya. Pria kelahiran Tasikmalaya, 7 Juni 1983 ini terlibat aktif menghidupkan budaya literasi lewat Komunitas Pers Cilik Cisalak (Percisa) yang ia dirikan sejak 2010 lalu.
Selain aktif menggerakan budaya literasi, ternyata guru di SD Negeri Cisalak ini juga aktif menulis. Artikelnya tentang berbagai macam hal mengenai budaya literasi, pendidikan dan yang lainnya kerap menghiasi berbagai surat kabar.
Baru-baru ini Vudu baru saja menerbitkan buku terbarunya. Buku itu diberi judul “Sepucuk Surat dari Sunyi.” Buku tersebut baru saja dibedah, Minggu (7/5/2017) kemarin. Penyair sekaligus budayawan Tasikmalaya, Acep Zamzam Noor membedah langsung karya guru SD yang pada momen Hardiknas kemarin dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara.
“Buku ini merangkum artikel-artikel dan tulisan saya selama ini. Berisi tentang keresahan rendahnya minat baca dan budaya literasi di Tasikmalaya,” kata Vudu.
Pembedah, Acep Zamzam Noor mengaku kaget saat disodorkan buku “Sepucuk Surat dari Sunyi” karya Vudu. Pasalnya, kata Acep, selama ini ia mengenalnya bukan sebagai seorang penulis. Tapi penggerak literasi.
“Seorang guru sekaligus  pegiat literasi mencoba berbagi pengalaman gerakan melalui tulisan sangat penting dan harus diapresiasi,” kata Acep.
Menurut Acep, Vudu adalah seorang guru yang bukan saja bertanggung-jawab, tapi juga sangat menikmati pekerjaannya. Sebagai guru SD, ia mengajar tidak dibatasi jam pelajaran, di luar kelas ia terus membina murid-muridnya, melatihnya dalam berkesenian, mendorongnya menulis dan membaca sastra, memperkenalkan dunia jurnalistik serta melibatkan mereka dalam gerakan literasi di kalangan sekolah dasar. 
“Tulisan-tulisan dalam buku ini merupakan upayanya dalam berbagi pengalaman selama mengajar baik di dalam kelas maupun luar kelas, termasuk pengalamanannya sebagai aktivis gerakan literasi,” imbuhnya. 
Vudu di mata penyair yang telah menerbitkan banyak buku antologi puisi yang sekaligus pendiri Sanggar Sastra Tasikmalaya ini, adalah guru SD yang langka, bukan saja langka di Tasikmalaya tapi juga di Indonesia. 
“Tulisan-tulisan dalam bukunya sangat penting untuk dibaca rekan-rekan sejawatnya, pengalamannya harus sangat dihargai dunia pendidikan,” ucap  putra tertua dari K. H. Ilyas Ruhiat. (Imam Mudofar)
Selanjutnya disini saya akan menganalisa tentang cerita atau isi surat kabar yg terdapat di atas tersebut berikut adalah analisis.
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A.Pengertian

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar.

B.Macam-macam kegelisahan :

1)Kegelisahan negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.

2)Kegelisahan positif
Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.
Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Contoh-contoh Orang Gelisah
  1. Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun tidak.
  2. Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
  3. Gelisah karena takut miliknya hilang.
  •  Usaha Mengatasi Kegelisahan
Dalam mengalami sikap gelisah untuk mengatasi hal tersebut hal yang di butuhkan yaitu dengan bersikap tenang serta sabar dan dapat menerima apa yang telah terjadi baik buruk maupun tidak.
Beberapa contoh mengatasi kegelisahan :
  • Bersikap tenang saat memiliki masalah
  • Bersabar dalam menerima keputusan
  • Ikhlas terhadap apa yang telah terjadi.
  • Keterasingan

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Translate

Blogroll

logo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin tempus pellentesque consectetur.

Morbi tincidunt commodo dui, eu fringilla dui iaculis ac. Vestibulum viverra iaculis dignissim. Ut condimentum